Front Marhaenis Yogyakarta angkat bicara. Ariadji Sanjoto menilai, pernyataan Herry Kezer yang mencabut dukungan terhadap Ganjar Pranowo dan mengalihkan dukungan kepada Prabowo Subianto adalah absurd. Sebab, Herry Kezer belum pernah menyatakan dukungannya kepada Ganjar Pranowo, baik secara pribadi maupun sebagai anggota ormas Pemuda Demokrat Indonesia.
Semestinya, lanjut dia, Herry Kezer secara jantan cukup mencantumkan Pemuda Demokrat Indonesia (organisasi tempatnya bernaung) sebagai pendukung Milisi Jokowi Yogyakarta.
Menurut dia, Marhaenisme mengajarkan Sosio Demokrasi. Demokrasi yang beradab, berbudaya berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan, persatuan dan keadilan sehingga Etika dalam berpolitik tetap harus dipegang teguh.
“Jangan abaikan etika politik atau hanya sebagai “ndhas mu”,” tegasnya.
Masih kata dia, Pilpres baginya, Front Marhaenis Yogyakarta bukanlah sekedar mencari sosok pemimpin, tetapi pemimpin Marhaenis, yang mau dan mampu melaksanakan ajaran Marhaenisme, khususnya dalam memperjuangkan nasib kaum Marhaen.
Pernyataan bahwasannya, Ganjar Pranowo terprovokasi oleh Anies Baswedan sehingga ikut mendiskreditkan pemerintah Jokowi adalah juga tidak benar.
“Bahwa secara terang benderang Penguasa telah berusaha dengan segala cara, termasuk melanggar konstitusi, melakukan Nepotisme, untuk mempertahankan/melanggengkan kekuasaannya. Sehingga sangatlah wajar apabila saat ini, Penguasa menjadi Musuh bersama Demokrasi, bahkan musuh bersama rakyat,” jelasnya.